Faktor-Faktor Penyumbang Neet di Provinsi Jawa Barat

NEET (Not in Education, Employment, or Training) is one of the SustainableDevelopment Goals (SDGs) indicators to determine level vulnerability youngpeople aged 15-24 years dropping out school, unemployment and feeling hopelessabout world work. BPS data shows that 2020 West Java province with thehighest number NEETs Indonesia. The influence Java's very largeon national figure, as evidenced last 5 pattern always thesame NEET. For this reason, study aims cause aperson's chance become a Province using from 2020National Labor Force Survey (Sakernas). analytical method used descriptivestatistics inferential statistics binary logistic regression models. resultsshowed 95 percent confidence level, variables significantly affect status are age, gender, disability, marital status, education, skills,work experience, education head household, children, presenceof toddlers elderly, presence household members who work, location ofresidence, perceived impact COVID-19. In addition, it was found personswith disabilities were 4 times more likely than non-disabled persons.
 Abstrak
 ialah salah satu indikator Sustainable Development untuk mengetahui tingkat kerawanan penduduk muda usia tahun dalam putus sekolah, pengangguran serta merasa asa terhadap dunia kerja. Data menunjukkan bahwa pada Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah tertinggi di Pengaruh sangat besar angka nasional, terbukti terakhir polanya selalu sama Barat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan penyebab seseorang berpeluang menjadi Provinsi menggunakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensia model regresi logistik biner. Hasil kepercayaan persen, variabel signifikan mempengaruhi umur, jenis kelamin, disabilitas, perkawinan, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, pendidikan kepala rumah tangga, anak, keberadaan balita atau lansia, anggota tangga bekerja, lokasi tempat tinggal, dampak covid-19 dirasakan. Selain itu ditemukan penyandang disabilitas kali lebih berisiko dibandingkan bukan disabilitas.